Membersihkan Salah Satu Akuarium Terbesar di Dunia
Di S.E.A. Aquarium, tim khusus yang terdiri dari aquarist, dokter hewan, dan anggota penting lainnya dari tim kesehatan hewan serta sistem pendukung kehidupan, memastikan perawatan terbaik dan lingkungan ideal bagi 100.000 penghuni laut yang mewakili lebih dari 1.000 spesies.
Salah satu tugas paling umum dalam rutinitas harian aquarist, sekaligus yang paling melelahkan, adalah bersih-bersih!
1. Membersihkan rumah hewan secara manual
Tugas pertama dalam rutinitas harian aquarist adalah memeriksa kondisi fisik dan perilaku hewan untuk memastikan kesehatan mereka. Lalu, mereka menyiapkan dan memberi pakan, serta membersihkan dan merawat habitatnya. Tergantung pada ukuran dan jenis akuarium, akuarium besar seperti Open Ocean Habitat (memerlukan dua aquarist yang menyelam selama total lima jam per hari untuk melakukan tugas pemeliharaan) dan Shipwreck Habitat membutuhkan pembersihan intensif untuk menjangkau semua area. Sementara itu, akuarium yang lebih kecil memerlukan aquarist yang lebih berpengalaman dan fleksibel untuk membersihkan setiap sudut dan celah secara efektif.
Meski pembersihan terlihat mudah, banyak hal tak terduga bisa terjadi saat berinteraksi dengan hewan hidup! Sesekali, aquarist kami menemukan ‘harta karun’ seperti cangkang telur hiu, bahkan bayi-bayi kecil – yang merupakan kabar baik. Kondisi ini membuat pekerjaan ini tetap menarik, karena Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi sepanjang hari.
2. Lebih kecil ≠ lebih mudah dibersihkan
Saat membersihkan di dalam habitat, Anda perlu memperhatikan keselamatan Anda (dan rekan-rekan!) saat bermanuver di sekitar bebatuan, karang, dan bahkan hewan berbisa seperti bulu babi dan ikan pari. Tugas ini menjadi semakin menantang dengan berbagai bentuk dan ukuran habitat yang berbeda.
Ketika kami bilang bahwa habitat kami kecil, ya memang kecil. Beberapa habitat mungkin hanya selebar 2 m dan setinggi 1,2 m. Misalnya, tinggi Gua Hiu kami – tangki lantai – kurang dari 2 meter. Karena Gua Hiu memungkinkan pengunjung melihat dari atas, satu-satunya titik masuk bagi aquarist kami adalah dari samping. Tugas pemeliharaan di ruang ini pun tidak bisa dilakukan sambil berdiri. Aquarist sangat terampil saat menyikat sisa makanan dan kotoran dari celah-celah kecil di antara karang dan bebatuan, sambil bergerak di ruang sempit dan menghindari penghuni hewan.
Habitat yang lebih kecil mungkin tidak memberikan cukup ruang bagi aquarist untuk membawa tabung udara untuk pasokan udaranya. Mereka bergantung pada pasokan udara dari permukaan yang disalurkan melalui tabung. Dengan cara ini, aquarist dapat memiliki lebih banyak ruang gerak tanpa merusak batuan, tanaman, dan karang. Meski habitat silinder tertinggi kami, Coral Garden, sekitar 6 meter, luas dan keragaman bebatuan, tanaman, serta karang membuat gerak aquarist kami sangat terbatas. Untuk mengatasi kendala ini, aquarist menggunakan pasokan udara dari permukaan saat mereka melakukan pemeliharaan pada tangki ini.
3. Akuarium air tawar vs air asin
S.E.A. Aquarium memiliki perpaduan menarik antara habitat air tawar dan air asin, yang dirancang untuk penghuni akuatik kami yang unik. Setiap habitat membutuhkan air dengan nilai pH, salinitas, dan suhu tertentu; jenis dan jumlah pencahayaan (terutama jika habitat tersebut mendukung karang atau tanaman); substrat, dan berbagai faktor lainnya...
Pemeliharaan habitat yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan hidup hewan-hewan kami, serta untuk menjaga estetika akuarium. Mengingat perbedaan lingkungan antara habitat air tawar dan air asin, pembersihan dan pemeliharaan tiap habitat memerlukan teknik yang berbeda.
Saat menjelajahi habitat air tawar, aquarist harus berhati-hati agar tidak mencabut tanaman air tawar tanpa sengaja selama pembersihan. Permukaan kayu di habitat ini sangat rapuh, sehingga aquarist kami harus berhati-hati dan menggunakan peralatan seperti baster untuk meniup atau menyedot puing-puing dari permukaan tersebut dengan hati-hati. Selain itu, pinset atau gunting digunakan untuk menghilangkan ganggang kecil yang terjepit di celah-celah halus ini.
Untuk habitat air asin, perbedaan utamanya terletak pada densitas air. Kita cenderung mengapung lebih baik di air asin karena densitasnya yang lebih tinggi. Aquarist mengatasi tantangan ini dengan menambah berat tubuh menggunakan beban tambahan di habitat yang lebih besar agar lebih efektif melakukan pembersihan. Sebagian besar habitat air asin menggunakan kerikil atau serpihan karang sebagai substrat lantai, bukan tanah. Aquarist kami akan menggunakan lonceng siphon untuk mengaduk puing-puing yang tersembunyi di dalam substrat yang gembur, serta baster untuk meniup puing-puing di area yang sulit dijangkau. Aquarist juga harus memastikan bahwa karang hidup yang berharga di habitat air asin tidak terluka selama proses pembersihan.
Tentu saja, seperti halnya semua akuarium (termasuk akuarium di rumah Anda), akuarium ini membutuhkan sistem pendukung kehidupan. S.E.A. Aquarium juga memiliki sistem pendukung kehidupan yang sangat besar, tapi topik itu akan kita segera bahas di lain waktu!